Laporan Akhir CB Pancasila
LAPORAN
AKHIR KEGIATAN CHARACTER BUILDING: PANCASILA
Angelina Salilo 2101662934
Khairunnisa
Atikah P. 2101687035
Lia
Arizka 2101680451
Dewi
Sanjung 2101687180
Andreas 2101686291
LC53
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehidupan
manusia memang tidak lepas dengan Pancasila terutama bagi masyarakat-masyarakat
Indonesia. Pancasila merupakan simbol kemerdekaan Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang seharusnya menjadi pedoman hidup bagi masyarakat-masyarakat
Indonesia. Dimulai dari Sila Pertama “Ketuhanan Yang Maha Esa”, Sila Kedua
“Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”, Sila Ketiga “Persatuan Indonesia”, Sila
Keempat “Kerakyatan Yang Dimpimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaratan/Perwakilan” dan Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia”. Sila-sila yang kami ambil adalah Sila Pertama “Ketuhanan
Yang Maha Esa” dan Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”.
Sila
pertama menggambarkan tentang agama-agama yang dianut oleh setiap warga Negara
Indonesia yang beragam dan berbeda-beda sesuai dengan kepercayaannya
masing-masing. Masyarakat Indonesia juga memiliki sikap toleransi dengan setiap
orang yang memiliki kepercayaan yang berbeda dengan yang dianutnya sendiri.
Seperti contohnya adalah sikap toleransi terhadap tempat ibadah yang dibangun
dan Hari Raya Keagamaan.
Masyarakat
Indonesia diberikan kebebasan beragama dan merayakan Hari Raya Keagamaan
masing-masing. Sehingga, budaya-budaya dan suku-suku di Indonesia tetap
memiliki hubungan yang baik antar yang satu dengan yang lainnya.
Sila
kelima menggambarkan tentang kehidupan masyarakat sekitar. Tidak semuanya
mendapatkan hak yang sama rata. Ada yang hidup serba berkecukupan dan ada juga
yang berkekurangan. Hal ini telah ada dari zaman dahulu kala hingga saat ini.
Jadi, sekarang adalah saat yang tepat untuk memandang dan saling membantu
sekitar. Seperti beberapa tempat sosial yang didirikan untuk membantu mereka
yang kurang beruntung.
Contohnya
adalah panti asuhan yang didirikan untuk membantu anak-anak yang kurang
beruntung sehingga masih mendapat kehidupan serta pendidikan yang masih layak
untuk mereka. Setiap manusia berhak mendapatkan hak dan kewajiban serta
mendapatkan keadilan yang seharusnya didapatkan oleh masing-masing orang. Untuk
itulah HAM (Hak Asasi Manusia) juga didirikan, agar setiap manusia diberikan
jaminan untuk mendapatkan hak-hak yang memang sejak awal sudah menjadi milik
masing-masing individu.
Keadilan
juga memang merupakan sesuatu yang diinginkan oleh semua orang. Tidak ada yang mau
dirugikan oleh siapapun di dunia ini. Oleh karena itu, hendaknya kita juga
bersikap adil terhadap orang-orang yang ada di sekitar kita seperti memberikan
bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Tujuan Kegiatan
Kami memiliki dua tujuan yang berbeda
dari dua video yang telah kami buat. Tujuan kami melakukan wawancara untuk
video pertama adalah untuk mengetahui pendapat beberapa orang mengenai beberapa
pertanyaan dengan bobot yang sama. Karena setiap manusia memiliki pendapat yang
berbeda-beda. Walaupun begitu, perbedaaan inilah yang menyatukan Negara
Indonesia.
Tujuan kami melakukan wawancara
untuk video kedua adalah untuk mengetahui pendapat mengenai kehidupan anak-anak
panti berdasarkan dengan pengurus panti itu sendiri. Karena pengurus panti kami
anggap lebih tahu mengenai kehidupan panti yang mereka jalankan. Memang pegurus
panti tersebut juga berusaha agar anak-anak mendapatkan hak yang memang sudah
seharusnya mereka dapatkan.
BAB II
METODE KEGIATAN
Wawancara
Dalam
kegiatan ini, kami akan mewawancarai beberapa anak muda Universitas Bina
Nusantara untuk bertanya tentang pendapat mereka masing-masing dari pertanyaan
yang kami ajukan. Untuk tempat wawancara sendiri ada yang di kampus Universitas
Bina Nusantara dan ada yang di Binus Square.
Wawancara
bagi kami juga merupakan sarana mendapatkan informasi yang paling efektif.
Karena orang yang diwawancarai bisa bebas dengan siapa saja, serta informasi
yang didapatkan juga berbeda-beda setiap orangnya.
Untuk
video pertama, target kami untuk wawancara adalah anak-anak muda. Jadi, kami
sepakat untuk mewawancarai beberapa mahasiswa Universitas Bina Nusantara saja.
Sedangkan untuk video kedua, target kami untuk wawancara adalah seorang
pengurus panti. Kami ingin mengetahui seperti apa kehidupan di panti, bagaimana
pendidikan yang diperoleh anak-anak disana, keseharian mereka dan yang paling
penting adalah kebersamaan mereka yang kami dapat informasinya melalui
wawancara dengan pengurus panti.
Dokumentasi
Dalam
kegiatan ini, setiap wawancara yang kami buat kami rekam dalam bentuk video
yang berdurasi antara 8-10 menit. Untuk wawancaranya sendiri, kami rekam di
hari yang berbeda-beda sesuai dengan waktu atau perjanjian yang telah kami atur
dengan orang yang akan kami wawancarai. Kami merekam hasil wawancara menggunakan
kamera handphone.
Khusus
video wawancara dengan pengurus panti, kami juga mengambil sedikit dokumentasi
tentang tempat-tempat di panti asuhan. Dimana panti tersebut sangat rapi,
bersih serta sangat ceria dengan beberapa hasil karya anak-anak yang mereka
buat sendiri.
BAB
III
TEMA
KEGIATAN
Video
hasil wawancara yang telah kami buat, kami memutuskan untuk membuat sebuah tema
untuk dua video dan sebuah judul untuk masing-masing video. Tema dari kedua
video tersebut adalah “Bersatu Dalam Perbedaan”. Kami memutuskan untuk memilih
tema ini karena menurut kami, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang memiliki
keanekaragaman budaya dan suku yang berbeda-beda. Selain itu, masyarakat
Indonesia memiliki sikap toleransi antar umat beragama dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, setiap orang diberikan kebebasan untuk memiliki kepercayaan
masing-masing. Jadi, perbedaaan tersebutlah yang menyatukan Indonesia sampai
saat ini.
Judul
untuk video pertama adalah “Keberagaman Yang Indah”. Kami memutuskan menggunakan
judul ini karena Indonesia memiliki beragam budaya, suku dan kepercayaan. Di
dalam video yang kami buat juga, kami mewawancarai mahasiswa yang beragama
Islam, Kristen dan Buddha untuk dimintai pendapatnya tentang tiga pertanyaan
yang sama dengan yang kami ajukan untuk setiap orang.
Judul
untuk video kedua adalah Together We Are
Happy atau dalam Bahasa Indonesianya “Bersama Kita Bahagia”. Kami merasa
kehidupan anak-anak di panti tidak lepas dari kebersamaan. Di saat senang
mereka merasakan senang bersama, di saat sedih mereka merasakan bersama, dan di
saat susah pun mereka jalani bersama. Jadi, walaupun mereka ada yang hidup
terpisah dengan orang tua, mereka tetap merasa memiliki keluarga yang harmonis
di panti. Dari hasil wawancara, kami juga mengetahui bahwa pengurus panti juga
merupakan keluarga bagi anak-anak panti.
Para
pengurus disana juga ikut serta berbaur dengan anak-anak panti. Hal yang tidak
kami sangka adalah kesopanan mereka bertemu dengan para pengurus panti serta
dengan orang asing. Mereka akan mengucapkan salam serta menyalami kami satu per
satu. Dari sana kami berpikir, panti asuhan bukan hanya sebuah tempat untuk
menampung anak-anak terlantar. Melainkan mereka juga mendapat pengajaran
mengenai sopan santun yang dapat membuat
karakter anak tersebut menjadi semakin baik.
BAB IV
PELAKSANAAN WAWANCARA
Saat
kami melakukan wawancara, setiap orang yang kami wawancarai memiliki waktu dan
tempat yang berbeda-beda sesuai dengan kesediaan orang tersebut. Video pertama,
kami melakukan wawancara di kampus Bina Nusantara dan Binus Square.
Wawancara
di kampus Bina Nusantara ada yang dilaksanakan di ruang kelas, kantin kampus
Anggrek, serta di balkon. Sedangkan untuk Binus Square, wawancara dilaksanakan
di lobby Binus Square.
BAB
V
ISI
VIDEO WAWANCARA
Video Pertama
Kami mengajukan tiga
pertanyaan untuk setiap orang yang kami wawancarai. Setiap pertanyaan yang kami
buat, kami sesuaikan dengan agama yang dianut masing-masing mahasiswa.
Pertama, pertanyaan
untuk mahasiswa yang beragama Islam:
1.
Menurut Anda, apakah pendidikan agama
khususnya agama Islam penting dalam membangun karakter anak muda zaman
sekarang?
2.
Bagaimana pandangan Anda terhadap puasa?
3.
Menurut Anda, apa tujuan sebenarnya
beribadah di Masjid?
Kedua, pertanyaan untuk
mahasiswa yang beragama Kristen:
1.
Menurut Anda, apakah pendidikan agama
khususnya agama Kristen penting dalam membangun karakter anak muda zaman
sekarang?
2.
Bagaimana pandangan Anda tentang
pantangan atau puasa dalam agama Kristen?
3.
Menurut Anda, apa tujuan sebenarnya
beribadah di Gereja?
Ketiga, pertanyaan
untuk mahasiswa yang beragama Buddha:
1.
Menurut Anda, apakah pendidikan agama
khususnya agama Buddha penting dalam membangun karakter anak muda zaman
sekarang?
2.
Bagaimana pandangan Anda tentang
pantangan atau puasa dalam agama Buddha?
3.
Menurut Anda, apa tujuan sebenarnya
beribadah di Wihara?
Video Kedua
Kami mengajukan
beberapa pertanyaan kepada pengurus panti.
1. Apa
tujuan utama dalam mendirikan Panti Asuhan Hati Suci?
2. Apa
visi dan misi Panti Asuhan Hati Suci?
3. Apa
kendala atau hambatan terbesar dalam menjalankan Panti Asuhan Hati Suci?
4. Apakah
ada persyaratan khusus bagi anak-anak untuk masuk ke Panti Asuhan Hati Suci?
5. Apakah
setiap anak-anak di Panti Asuhan Hati Suci ini mendapatkan pendidikan yang layak?
6. Apakah
ada aktivitas-aktivitas rutin yang dilakukan bersama?
BAB
VI
HASIL
Video Pertama
Dari
hasil wawancara yang kami dapatkan, kami mendapatkan hasil atau pendapat yang
berbeda-beda.
Pendapat
dari mahasiswa yang beragama Islam, mereka berpendapat bahwa pendidikan agama sangatlah
penting bagi anak muda zaman sekarang. Pendidikan agama tersebut juga berasal
dari ajaran nabi-nabi yang apabila diterapkan pada anak muda akan sangat baik.
Untuk puasa sendiri, tidak hanya puasa mengenai makanan saja melainkan bisa
mengenai banyak hal seperti puasa untuk menahan emosi serta belajar untuk
menahan diri terhadap hawa nafsu. Beribadah di Masjid juga memiliki beberapa
tujuan selain untuk beribadah seperti tempat untuk beristirahat, berkumpul,
belajar lebih dalam tentang agama Islam, serta membangun rasa kekeluargaan.
Masjid juga merupakan tempat ibadah yang lebih diperuntukkan untuk kaum
laki-laki.
Pendapat
dari mahasiswa yang beragama Kristen, mereka berpendapat bahwa pendidikan
agama sangatlah penting bagi anak muda
zaman sekarang. Tanpa pendidikan agama, anak muda banyak yang kehilangan arah
dalam berbuat kebaikan. Selain itu, pendidikan agama dalam agama Kristen juga
mengajarkan mana yang benar dan mana yang salah. Ajaran tersebut berasal dari
Yesus Kristus. Setelah itu, pendidikan agama juga dapat membuat anak-anak
sadar, apa yang dia butuhkan di dalam kehidupan ini, seperti apa yang talenta
yang dia miliki serta apa motivasi hidupnya. Puasa dalam agama Kristen bukan
merupakan puasa berupa makanan melainkan lebih ke dalam bagaimana kita
mengatasi masalah-masalah yang menghampiri hidup kita. Tujuan beribadah di
gereja adalah meneruskan ajaran dari rasul-rasul Kristus yang bertujuan untuk
menyebarkan ajaran Yesus Kristus sendiri. Jadi, gereja adalah sebagai tempat
untuk beribadah dan berdoa kepada Tuhan.
Pendapat
dari mahasiswa yang beragama Buddha, mereka berpendapat bahwa pendidikan agama
sangatlah penting bagi anak muda zaman sekarang. Tujuan pendidikan agama ini
juga untuk membentuk moral anak muda, menjaga pola pikir, perbuatan serta
ucapan. Di dalam agama Buddha juga ada yang namanya vegetarian walaupun tidak
diwajibkan untuk anak muda. Tujuan dari vegetarian ini adalah untuk menahan
hawa nafsu untuk memakan makhluk hidup seperti hewan. Tujuan beribadah di
Wihara sendiri adalah untuk berdoa dan mendengar dharma agar dapat hidup dengan
bahagia.
Video
Kedua
Tujuan
awal didirikannya panti asuhan hati suci ini adalah sebagai rumah perlindungan
anak perempuan pada masa perang dunia kedua, terutama perlindungan terhadap
prostitusi dan perdagangan manusia pada zaman itu. Panti asuhan ini hanya
menerima anak-anak perempuan saja yang berasal dari berbagai latar belakang
dengan karakter masing-masing. Pengasuh panti asuhan juga berperan sebagai
orang tua pengganti. Anak-anak diminta untuk menerima perbedaan yang ada di panti asuhan dengan
teman-temannya dan tidak menjadikan perbedaan itu menjadi suatu hal yang patut
untuk dipertentangkan. Mereka juga diharapkan dapat hidup atau berhubungan
dengan damai antar teman-temannya.
Dalam
kehidupan sehari-hari, anak-anak panti juga ada saat dimana mereka berkecukupan
atau bahkan berlebih dan ada pula saat dimana mereka berkekurangan atau
pas-pasan. Suka dan duka di panti asuhan ini banyak tetapi lebih banyak suka daripada
duka. Panti asuhan hati suci hanya menerima anak perempuan yang terlantar
karena yatim piatu atau kurang perhatian di rumah, terdapat masalah ekonomi
dalam keluarga sehingga tidak bisa bersekolah dengan baik dan makan dengan
baik. Hal yang paling utama di Panti Asuhan Hati Suci ini adalah pendidikan.
Awalnya hanya berupa sebuah panti, namun yayasan Hati Suci merasa anak-anak
butuh pendidikan sehingga didirikanlah sebuah sekolah Hati Suci yang dapat
menunjang pembelajaran bagi anak-anak.
Tahap
awal pembangunan sekolah adalah didirikannya Sekolah Dasar (SD) pada tahun
50an. Kemudian tahun 80an didirikan Taman Kanak-Kanak (TK), tahun 90an
didirikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Cara
untuk memerangi kemiskinan adalah dengan adanya pendidikan. Panti juga memiliki
kegiatan yang dinamakan tutor sebaya. Kegiatan ini mengajak anak-anak yang
punya kemampuan akademik lebih untuk mengajari adik-adiknya yang kurang.
BAB
VII
KESIMPULAN
Dalam bagian kesimpulan
ini, kami akan memberikan kesimpulan dari kami masing-masing.
·
Lia Arizka
Pendapat
saya mengenai video pertama adalah agama memang merupakan jati diri dari
seorang manusia. Saat manusia dilanda perasaan sedih, marah, dan kecewa, saat
kita berdoa kepada Tuhan hati dan pikiran bisa menjadi sedikit lebih tenang.
Manusia terutama anak muda zaman sekarang juga memang sangat memerlukan
pendidikan agama agar karakter diri mereka bisa menjadi lebih baik. Untuk
beribadah juga sebenarnya bisa dimana saja, tidak harus ditempat ibadah. Tapi,
menurut saya kalau sering beribadah di tempat ibadah, perasaan kita akan jauh
lebih bahagia, lega dan lebih bisa bersyukur.
Video kedua, saya memiliki pendapat bahwa
tidak semua orang memiliki kehidupan yang berkecukupan bahkan memiliki keluarga
yang lengkap dan harmonis. Namun, saya sangat bersyukur karena dengan adanya
panti asuhan, anak-anak yang terlantar masih memiliki kesempatan untuk memiliki
kehidupan yang layak bersama dengan teman-teman terlantar lainnya yang tinggal
di panti asuhan yang sama. Selain itu, mereka juga bisa mendapatkan pendidikan
sekolah, belajar hal-hal baru, memiliki keluarga baru dan hidup dalam
kebersamaan.
·
Angelina Salilo
Memiliki makna
keyakinan yang mendasar kepada Tuhan yang maha esa, melakukan dan menjalankan
perintah sesuai dengan keyakinan setiap umat beragama, mampu bertindak dan
berperilaku sesuai dengan sila Pertama, dan mampu menghargai setiap perbedaan,
sehingga terciptanya toleransi antara warga Negara Indonesia. Didasari oleh hakekat keadilan
social bagi seluruh rakyat Indonesia, dalam hubungan antara sesama manusia
tanpa ada penghinaan dan perbedaan kelas antara satu dengan yang lain, tidak
mementingkan diri sendiri saja melainan mementingkan kepentingan bersama, agar
terciptanya masyarakat yang adil dan makmur.
·
Khairunnisa
Atikah P.
Dari kegiatan
wawancara yang dilakukan terhadap beberapa pemeluk agama Islam, Kristen, dan
Buddha, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar para pemeluk agama tersebut
memiliki pengetahuan yang cukup tentang agamanya. Dari pertanyaan - pertanyaan
yang diajukan para responden mampu menjawab dengan baik. Dari kegiatan
wawancara yang dilakukan di salah satu Panti Asuhan di Jakarta, dapat
disimpulkan bahwa anak - anak asuh mendapatkan perlakuan yang baik. Panti
Asuhan juga mendidik mereka selayaknya orang tua dengan menerapkan nilai-nilai
moral yang baik, disiplin, sopan santun, tolong-menolong, dan lain-lain.
Fasilitas - fasilitas yang terdapat di Panti Asuhan sangat baik.
·
Andreas
Pentingnya
mempelajari dan membiasakan sila pertama Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
" Ketuhanan Yang Maha Esa " supaya setiap orang berperilaku baik,
bertindak sesuai moral dan etika yang di ajarkan dalam setiap agama. Pentingnya
mempelajari sila kelima Pancasila " Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia " agar setiap orang berperilaku atau bertindak tidak
mendiskriminasi orang lain hanya karena berbeda suku, ras, agama, dan antar
golongan.
·
Dewi
Sanjung
Perbedaan tak
menjadi hambatan bagi seluruh mahasiswa di Binus University untuk bergaul satu
sama lain. Kokohnya iman para mahasiswa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berpegang teguh pada agama yang dianut membuat kehidupan di kampus menjadi
makmur. Kebersamaan ditanamkan kuat dalam kehidupan di Rumah Hati Suci. Dimana
semuanya mendapatkan kehidupan dan pendidikan yang layak.
Foto-Foto
Rumah Hati Suci
Komentar
Posting Komentar